sar
MUSCAB KPPI – Suasana Muscab DPC KPPI Badung yang berlansgung di lantai II Gedung DPRD Badung, Jumat (25/6/2021).
MANGUPURA (BALIVIRALNEWS) –
Anggota Komisi IV DPRD Badung, Ni Luh Putu Gede Rara Hita Sukma Dewi, SE, terpilih menjadi Ketua DPC Kaukus Perempuan Politik Indonesia (PKKI) Badung. Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Badung tersebut terpilih dalam musyawarah cabang (muscab) yang digelar di Kantor DPRD Badung, Jumat (25/6/2021). Rara Hita didampingi oleh Sekretaris Ni Komang Sulasih, SAP dari Partai Gerindra serta Bendahara Gusti Ayu Sinta Mahadewi dari Partai Golkar.
Ditanya di sela-sela muscab yang berlangsung di lantai II gedung DPRD Badung, perempuan kelahiran Denpasar, 24 Maret 1985 itu menyatakan memperoleh mandat dari Ketua DPD KPPI Bali untuk menggelar muscab. “Pada muscab kali ini, salah satu agendanya pembentukan pengurus,” ujar anggota DPRD Badung Dapil Mengwi tersebut.
Ni LPG Rara Hita Sukma Dewi
Pada sidang tadi, ujar ibu satu putra tersebut, dipilih KSB yakni ketua, sekretaris dan bendahara. Selanjutnya, baru diikuti struktur yang lain. “Ternyata, saya sebagai ketua panitia muscab sekaligus terpilih sebagai Ketua DPC KPPI Badung. Di sini saya punya tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas atau memenuhi tugas dari KPPI sendiri,” katanya.
Perempuan-perempuan ini, ungkap istri Nyoman Andika Setia Dharma yang beralamat di Br. Perang Lukluk, Mengwi ini, akan diberikan pelatihan ataupun pemaparan dari pihak-ihak yang terkait. Tadi dapat pemaparan dari Ketua KPU Bali mengenai persiapan-persiapan dalam mengikuti pemilu nanti.
Mengenai keanggotaan KPPI, ujar Rara Hita, berasal dari seluruh partai politik yang ada. Muscab kali ini didukung oleh 10 partai yakni PDI Perjuangan, Golkar, Demokrat, Nasdem, Gerindra, PKB, PSI, Partai Gelora, Hanura dan satu lagi PKS. “Masing-masing partai politik mendelegasikan tiga orang kadernya,” ujarnya.
Soal visi dan misinya, kata Rara Hita, tentang keterwakilan perempuan di kancah politik supaya seimbang dengan laki-laki. “Inilah visi dan misi kami yakni menyeimbangkan perempuan dan laki-laki dalam kancah politik,” tegasnya.
Editor N. Sarmawa
