sar/kombad
MEBARUNG – Duta Mengwi dan duta Kuta Selatan mebarung dalam Lomba Gong Kebyar Wanita FSB Badung 2023, Selasa (7/11/2023).
MANGUPURA (BALIVIRALNEWS) –
Pada hari ketiga atau hari terakhir Lomba Gong Kebyar Wanita Festival Seni Budaya (FSB) Kabupaten Badung ke-14, Selasa (7/11/2023), dua duta tampil memukau yakni Duta Kecamatan Mengwi dan Duta Kecamatan Kuta Selatan. Duta Mengwi menampilkan Tabuh Telu Lelambatan “Abrhanig Wana Pala”, sementara Duta Kuta Selatan menampilkan Tabuh Telu Lelambatan “Carang Bekul”.
Lomba Gong Kebyar Wanita pada hari ketiga dihadiri Kadis Kebudayaan I Gede Eka Sudarwitha, Camat Mengwi Nyoman Suhartana, Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, Perbekel Kuwum IB Tirtayasa, serta Lurah Benoa Wayan Karang Subawa, serta undangan lainnya. Selain itu, hadir ratusan pendukung masing-masing duta dan memberikan semangat di setiap penampilannya.
Duta Mengwi diwakili oleh Sekeha Gong Kebyar Wanita Ayu Gita Swara Desa Kuwum dengan penata tabuh I Ngurah Sutanaya Wisnawa serta pembina masing-masing I Wayan Geria, Gede Purnama Eka Saputra, Made Darmadi Putra, Wayan Diana, Nyoman Yusa, Made Sandi, dan Wayan Sumadi. Sementara Duta Kuta Selatan diwakili oleh Kelurahan Benoa dengan penata tabuh Ketut Aditya Putra serta I Made Adnyana selaku pembina bersama yang lainnya.
Sinopsis Tabuh Telu “Abrhanig Wana Pala” yang diterima dari Listibiya Kecamatan Mengwi menyatakan, keberadaan hutan pala di Banjar Kuwum, Desa Kuwum, Kecamatan mengwi merupakan suatu eksplementasi wana kertih yaitu menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam. Kearifan budaya turut membungkus indahnya alam dan menjaga kelestarian lewat berbagai aturan adat (awig-awig) sehingga membentuk sebuah harmonisasi.
Kepercayaan masyarakat setempat dengan mensakralkan hutan pala tersebut membuat daya magis yang luar biasa terpancar, seakan memberikan kesejukan dan kenyamanan wilayah desa. Struktur pohon yang besar dan terkadang berbunga, setiap saat memberikan nuansa keindahan yang estetik sebagai karya luar biasa dari Hyang Pencipta. Inilah yang menginspirasi Tabuh Telu “Abrhanig Wana Pala” tersebut.
Sementara Tabuh Telu Lelambatan Carang Bekul yang dibawakan Duta Kuta Selatan memberikan makna seperti ini. Bekul adalah jenis pohon yang memiliki carang atau ranting berduri dan berbuah dengan rasa yang sepat, asam, manis, serta pahit. Berbentuk bulat sedikit lebih besar dari kelereng. Carang pohon bekul dalam kepercayaan masyarakat Hindu Bali di Kuta Selatan dialah sebagai simbol dalam tradisi meseselat yang berfungsi untuk menangkal energi negatif atau penolak bala yang masuk ke dalam rumah, sehari menjelang Rahina Tumpek Wayang. Inilah yang menginspirasi Tabuh Telu Lelambatan Carang Bekul.
Selain Tabuh Telu, kedua duta juga membawakan tari kreasi. Duta Mengwi membawakan Tari Canang Saji Pendet dengan penata tari Gusti Ayu Apriyanti dan Ni Putu Lestyani. Sementara Duta Kuta Selatan membawakan Tari Pependetan Nirwana Puja dengan penata tari Ni Made Ratna Juwita. (sar)