bvn/sar
I Made Tomy Martana Putra
MANGUPURA (BALIVIRALNEWS) –
Pascapembongkaran bangunan melanggar di Pantai Bingin, Pecatu, Kuta Selatan, anggota Komisi I DPRD Badung I Made Tomy Martana Putra angkat bicara. Dia mendesak Pemkab Badung untuk memberi prioritas pengelolaan kepada desa adat atau warga lokal Pecatu. Dengan begitu, potensi yang ada di Pantai Bingin bisa memberikan benefit bagi desa adat maupun warga lokal.
Hal itu diungkapkannya kepada sejumlah media yang menghubunginya, Kamis (24/7/2025). “Pasca pembongkaran bangunan melanggar, pengelolaan Pantai Bingin diprioritaskan kepada desa adat dan warga lokal Pecatu. Dengan begitu, warga bisa mendapatkan benefit dari potensi yang ada di desanya,” tegas politisi muda Partai Golkar tersebut.
Sistem pengelolaannya, tegas Tomy, tentu saja di bawah bimbingan pemerintah sehingga tidak keluar atau menyalahi aturan yang ada. Walau begitu, dia yakin kalau pengelolaan kepada orang per orang dipastikan tidak bisa. Karena itu, dia meminta pemerintah untuk membuat semacam kelompok usaha bersama (KUBE) dan ini melibatkan desa adat dan masyarakat lokal di Pecatu.
KUBE yang dibentuk tentu saja disesuaikan dengan potensi di pesisir pantai Bingin. “Kalau kami lihat, potensi usaha yang ada tidak jauh-jauh dari sektor pariwisata. Dengan potensi pantai yang eksotis serta bisa mendapatkan view tenggelam (sunset), kawasan ini sangat diminati wisatawan. Usahanya yang pasti sesuai dengan potensi yang ada,” ujarnya.
Dia menggarisbawahi agar pemerintah tidak sekadar membongkar kemudian mengalihkan kepada investor lainnya. “Kami menolak jika pengelolaan pantai Bingin kembali diberikan kepada investor lainnya,” ungkapnya.
Aspirasi ini, katanya, juga beredar luas di Badung Selatan. Masyarakat menolak masuknya investor atau manajemen baru di Pantai Bingin. Masyarakat mengancam akan melakukan aksi demo besar jika hal ini dilakukan pemerintah. Sebagai anggota Dewan dari Kuta Selatan, kata Tomy, pihaknya tentu harus aspiratif dan membawa aspirasi masyarakat ini kepada pemerintah.
Dia sekali lagi berharap, potensi di pantai Bingin agar bisa dinikmati benefitnya oleh masyarakat. Jika diberikan kepada investor lagi, tegasnya, masyarakat lokal akan menjadi penonton di daerah sendiri. “Ini tidak kami harapkan,” tegasnya. (sar)