bvn/hmbad
CATUR ABADI – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri perayaan HUT Ke-40 ST Catur Abadi, Banjar Dualang Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Sabtu (3/9).
MANGUPURA (BALIVIRALNEWS) –
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta Hadiri Perayaan HUT Ke-40 ST Catur Abadi, Banjar Dualang Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Sabtu (3/9). Turut hadir mendampingi anggota DPRD Provinsi Bali I Bagus Alit Sucipta, perwakilan Dinas Kebudayaan IB Munika, Camat Abiansemal Ida Bagus Putu Mas Arimbawa serta unsur Tripika kecamatan Abiansemal, Perbekel Desa Sibang Gede I Wayan Darmika serta tokoh masyarakat setempat. Dalam peringatan HUT Catur Abadi, Bupati Giri Prasta membantu dana secara pribadi Rp 30 juta dan dari Pemerintah Kabupaten Badung Rp 2,5 juta.
Dalam sambutannya Bupati Giri Prasta menyampaikan rasa bangga dan bahagia karena ST Catur Abadi di dalam berorganisasi sudah menerapkan dan mengimplementasikan ajaran Tri Hita Karana, tiga penyebab kesejahteraan, yang pada intinya mengajarkan tentang keseimbangan antara manusia dengan Tuhan sudah melaksanakan tirtayatra memasang wastra di pura dan termasuk mereresik itu yang sudah dilakukan, yang kedua hubungan manusia dengan manusia, seperti melakukan komunikasi dengan Yowana yang lain, yowana dalam persiapan acara nikah itu dibantu, dan hubungan manusia dengan lingkungannya seperti menjaga kebersihan di wilayah Banjar Dualang dan di sekitar Desa Sibang Gede.
“Ketika Tri Hita Karana sudah dilakukan oleh ST, otomatis Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa sayang kepada ST, apa lagi ST bisa bersatu seperti pepatah mengatakan dengan bersatu maka setengah perjuangan kita akan berhasil dan bila tidak bersatu setengah perjuangan kita akan gagal. Maka dari itu diharapkan agar tetap bersatu. Jika selalu bersatu, Bupati Giri Prasta siap selalu memfasilitasi kebutuhan ST. ST ini adalah agen perubahan yang paling baik dari sekarang untuk masa depan,” jelasnya.
Lebih lanjut Bupati Giri Prasta juga menjelaskan di Banjar Dualang ini ada 3 pilar yaitu Wimuda, Winarta, dan Wiwerda. Wimuda anak-anak SD ke bawah, sedangkan Winarta adalah ST yang sudah bisa memilah, memilih mana yang baik dan benar, dan terakhir Wiwerda harus bersatu, dan juga yang paling penting bagi ST/anak-anak muda tidak mabuk-mabukan mengganggu ketertiban umum, tidak menggunakan obat-obatan terlarang. “Sekarang ini WiFi sudah masuk ke banjar-banjar, karena banjar merupakan tempat creative space mini expo, di sinilah tempat dan wadah anak-anak generasi milenial untuk membuat sebuah akselerasi, bagaimana menjadikan yang tidak ada menjadi ada, apalagi di era sekarang ini tidak ada yang besar mengalahkan yang kecil dan yang kecil mengalahkan yang besar, yang ada lambat dikalahkan yang cepat,” imbuhnya. (dev/hmbad)