bvn/hmprov
MAHASABHA VI – Wagub Bali I Nyoman Giri Prasta menghadiri penyineban Mahasabha VI Pratisentana Bendesa Manik Mas di Wantilan Pura Taman Pule, Desa Mas, Ubud, Gianyar, Minggu (26/10).
GIANYAR (BALIVIRALNEWS) –
Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta menghadiri Penyineban Mahasabha VI Pratisentana Bendesa Manik Mas di Wantilan Pura Taman Pule, Desa Mas, Ubud, Gianyar, Minggu (26/10).
Di hadapan para peserta Mahasabha, Wagub Giri Prasta menyampaikan pesan agar pertemuan yang membahas program serta pemilihan pengurus baru dapat terlaksana dengan baik, mengedepankan asas kebersamaan, dan menghasilkan program yang bermanfaat bagi pratisentana pasemetonan serta mendukung pembangunan Bali secara umum.
“Memilih pengurus jangan sampai menimbulkan perselisihan, karena niat dan tujuan utama dari terpilihnya pengurus adalah untuk ngayah kepada Sesuhunan, semeton Bendesa Manik Mas, dan seluruh semeton Bali. Pengurus juga diharapkan mampu melahirkan program-program yang bermanfaat bagi kemajuan internal maupun eksternal,” ujar Wagub Giri Prasta.
Lebih jauh, Wagub yang dikenal bares ini juga menyampaikan secara lugas beberapa tatanan pelaksanaan yadnya dan sesana dalam menjalani kehidupan pasemetonan, serta nilai-nilai dan laku sebagai umat maupun pemuka agama Hindu.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengingatkan agar pratisentana Bendesa Manik Mas senantiasa menjalankan swadarmaning pasemetonan, antara lain swadharma kepasekan yang meliputi astiti bhakti ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, bhakti ring kawitan, tindih ring bhisama, serta guyub ring semeton.
“Pasemetonan sepatutnya saling sumbah karena berasal dari satu kawitan yang sama. Saling parid, yaitu berbagi baik dalam kelebihan maupun kekurangan, serta masidikara yang bermakna memiliki posisi setara — duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Jika bersatu, maka setengah perjuangan telah berhasil. Jika tidak bersatu, maka setengah perjuangan telah gagal. Jadi, pilih berhasil atau gagal,” tegasnya.
Lebih lanjut, Giri Prasta juga menyampaikan harapannya agar pemerintah dapat terus mendukung umat Hindu dalam pelaksanaan adat dan agama melalui berbagai program pelestarian serta dukungan biaya operasional. Salah satunya melalui program Taman Gumi Banten di setiap kabupaten/kota dan Taman Canang Sari di setiap kecamatan di Bali.
Dengan adanya program tersebut, umat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sarana upakara dan upacara yadnya secara mandiri, tanpa bergantung pada pasokan dari daerah lain, serta mampu meringankan beban umat agar tidak terbebani berbagai iuran.
“Tujuan kita agar nantinya krama cukup ngayah saja, tanpa perlu urunan lagi. Saya tahu, dari tingkat rumah tangga, mulai dari upacara adat, upacara yadnya, hingga pembangunan fasilitas keagamaan, semuanya membutuhkan materi dan waktu yang tidak sedikit,” pungkas Giri Prasta.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Wagub Giri Prasta secara pribadi menyerahkan punia sebesar Rp25 juta. Usai acara, didampingi sejumlah panitia dan penglingsir pasemetonan, ia juga berkesempatan menghaturkan sembah bhakti di Pura Taman Pule. (sar/hmprov)











































