bvn/kombad
Kadis Kebudayaan Kabupaten Badung I Gde Eka Sudarwitha
MANGUPURA (BALIVIRALNEWS) –
Kabupaten Badung menganggarkan dana Rp 7,7 miliar dan mengirim 24 duta seni untuk tampil di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun 2024. Dengan 24 duta ini, Badung memastikan mengikuti seluruh rangkaian PKB yang ada baik yang bersifat lomba ataupun pagelaran.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I Gde Eka Sudarwitha sebelum pembukaan PKB Badung ke-46 di Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung, Kamis 6 Juni 2024. Pembukaan PKB Badung tersebut dihadiri Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, Wakil Bupati Ketut Suiasa, Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Forkopimda Badung, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), peserta lomba, serta ratusan undangan lainnya.
Ditanya mengenai kekuatan personel yang diturunkan di PKB 2024, Kadis Sudarwitha menyatakan, Badung akan mengikuti seluruh rangkaian pagelaran yang ada baik yang bersifat lomba ataupun pagelaran. Untuk itu, pihaknya mengirim 24 duta yang akan diikutkan mewakili Kabupaten Badung di tingkat Provinsi Bali. Selain itu, Badung juga mengikuti seluruh lomba kewanitaan dan lomba pelestraian seni lainnya.
Terkait target dari keikutsertaan di PKB Bali 2024, Eka Sudarwitha menyatakan, targetnya Badung mampu mengikuti seluruh rangkaian acara dalam rangka mengimplementasikan dan mewujudkan pelestarian atau pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan adat agama tradisi seni dan budaya Bali dengan event pagelaran dan lomba-lomba dalam bidang seni lainnya. Dia pun berupaya bisa memperoleh juara karena tujuan lomba jelas untuk dapat memperoleh prestasi. “Prestasi yang diraih merupakan ukuran daripada pembinaan yang dilakukan Pemkab Badung khususnya di Dinas Kebudayaan,” tegasnya.
Terkait persiapan yang dilakukan, dia menyatakan, duta-duta yang ada dijaring sejak tahun sebelumnya melalui pelaksanaan berbagai event yang ada di Badung baik itu Festival Budaya atau event-event lain. Kemudian pihaknya juga memiliki Program Banjar Menari. “Banjar Menari ini untuk mendorong banjar sebagai pusat pelestarian, pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan seni dan budaya,” ungkapnya.
Menurutnya, duta-duta yang dikirim ini tidak direkrut dari sanggar-sanggar yang ada, melainkan murni minimal 60 persen berasal dari masyarakat untuk beberapa kategori. “Untuk lomba baleganjur sesuai yang dicanangkan oleh provinsi, 100 persen berasal dari desa adat yang dimaksud,” ungkapnya lagi. (sar)