Beranda Bali News Arak Masuk Hotel, Petani Bali Berterima Kasih Atas Munculnya Pergub 1 Tahun...

Arak Masuk Hotel, Petani Bali Berterima Kasih Atas Munculnya Pergub 1 Tahun 2020

bvn/r

BERBAUR – Petani arak berbaur dengan pejabat dan inisiator Pergub 1 tahun 2020 I Wayan Koster pada peringatan Hari Arak Bali, Senin (29/1/2024).

 

MANGUPURA (BALIVIRALNEWS) –

Peringatan Hari Arak Bali ke-2 yang berlangsung meriah pada, Senin (Soma Kliwon, Wariga) 29 Januari 2024 di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Ungasan, Badung mendapat berbagai ucapan terima kasih, baik dari petani, perajin, sampai pengusaha lokal.

Seperti yang disampaikan petani arak Bali asal Desa Tri Eka Bhuana, Kecamatan Sidemen, Karangasem, I Gede Artayasa. Ia mewakili petani arak Bali di Desa Tri Eka Bhuana menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Gubernur Bali periode 2018-2023, Wayan Koster yang telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali.

Kata Gede Artayasa, sebelum ada Pergub Nomor 1/2020, arak Bali masih jarang diperkenalkan dan selalu dianggap sebagai minuman yang berada di bawah daripada minuman impor yang terjual di Bali. “Namun sekarang saya sering datang ke bar, ke hotel dan restoran ternyata sudah banyak tertata yang namanya arak Bali. Maka dari itu, saya sebagai petani apresiasi Pergub Nomor 1/2020 yang diperjuangkan Wayan Koster, karena arak Bali sudah bisa naik kelas dan mudah-mudahan bisa bersaing dengan minuman impor di Bali,” ujarnya.

Adanya Peringatan Hari Arak Bali ke-2, dia juga berharap mudah-mudahan peringatan ini menjadi ajang promosi arak Bali, sehingga kekayaan warisan budaya Bali ini mampu memberikan kesejahteraan bagi petani Arak Bali.

“Sekali lagi, saya apresiasi Pergub Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali. Dulu kami mengalami hambatan distribusi, sekarang kami aman berproduksi, sampai-sampai arak Balinya dikemas secara elegan lengkap dengan pita cukai,” ujar I Gede Artayasa seraya mengungkapkan di Desa Tri Eka Bhuana merupakan desa yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani arak Bali.

Baca Juga  Gubernur Koster Ikuti Peringatan Detik-detik Proklamasi Istana Merdeka secara Daring

Direktur PT Dewan Arak Bali, I Nyoman Juli Arsana memanfaatkan Peringatan Hari Arak Bali ke-2 sebagai ajang untuk melaporkan kepada publik terkait perkembangan produksi arak Bali yang telah dikemas menarik disertai memiliki identitas yang unik serta lengkap memakai Aksara Bali dengan cita rasa dan aroma yang berkualitas.

Nyoman Juli Arsana mengungkapkan, sejak tahun 2020 sampai sekarang jumlah produk arak Bali sudah mencapai 45 merek (45 merek berdasarkan data Asosiasi Tresnaning Arak Berem Bali, Tahun 2024, red) dan awalnya tidak ada yang mau memproduksi arak Bali, tetapi sekarang arak Bali sudah bisa masuk di hotel-hotel internasional, salah satunya Marriot Group.

“Saya secara pribadi juga sudah mengirim produk arak Bali ke PT Dufrindo Internasional dan Dutyfree IDP juga ada yang menerima arak Bali untuk dijual di outlet-outlet keberangkatan internasional sampai domestik di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Hal ini menandakan produk arak Bali sudah bisa dinikmati atau dibeli oleh orang asing untuk dibawa ke negaranya masing-masing sebagai oleh-oleh khas Bali,” ujar Nyoman Juli Arsana.

Sedangkan Ketua Umum Tresnaning Arak Berem Bali, Ida Bagus Putu Adnyana menyatakan nada yang sama. Kata dia, produk arak Bali memang betul secara berangsur-angsur sudah mulai dilirik oleh hotel di Bali. “Ada 31 hotel sudah mengambil arak Bali di bawah manajemen Marriot Group. Dulu arak Bali dianggap sebelah mata, karena kalah bersaing dari produk impor. Namun karena arak Bali dikenalkan oleh Pak Wayan Koster, sekarang astungkara produk arak Bali sudah dipakai oleh hotel dan petani pun dibuat tersenyum,” ungkapnya sembari memohon bantuan ke pemerintah agar pita cukai produk arak Bali diturunkan dan berpihak ke produk lokal, karena saat ini pita cukai Arak Bali dinaikkan harganya dari Rp 80 ribu menjadi Rp 101 ribu. (sar)

Hosting Indonesia