Beranda Another Region News Benteng Keluarga, Putri Koster Berharap Kaum Ibu tidak Habiskan Waktu di Karier

Benteng Keluarga, Putri Koster Berharap Kaum Ibu tidak Habiskan Waktu di Karier

sar

Ny. Putu Putri Suastini Koster

 

DENPASAR (BALIVIRALNEWS) –

Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster mengajak kaum ibu untuk tidak menghabiskan waktunya untuk berkarier di ranah publik. Kaum ibu harus kembali kepada peran sejatinya sebagai benteng keluarga untuk kejayaan keluarga dan bangsa.

Hal tersebut diungkapkan Ny. Putri Suastini Koster di sela-sela mengikuti rangkaian peringatan Hari Ibu ke-92 melalui Webinar dengan tema Revitalisasi Dasa Wisma untuk Mencapai Ketahanan Keluarga pada Masa Pandemi Covid-19 di ruang kerja Jaya Sabha, Senin (21/12/2020). Webinar tersebut menghadirkan Ketua TP PKK Pusat Ny. Tri Tito Karnavian, Menteri PPPA Bintang Puspayoga dan sejumlah narasumber lainnya.

Menurut penggagas Festival Seni Bali Jani (FSBJ) tersebut, berkarier di luar bukan berarti tidak boleh. Namun Putri Koster berharap antara tugas domestik sebagai seorang ibu dan karier di ranah publik bisa diharmonikan. “Paling tidak 60 persen untuk tugas domestik sebagai ibu dan 40 persen untuk karier,” tegas seniman multitalenta tersebut.

Karena itu, menurutnya, seorang ibu jangan terlalu ditarik ke ranah lain terlalu dalam. “Mau tidak mau, suka dan tidak suka, ibu adalah benteng terakhir keluarga,” ujarnya.

Bagi Putri Koster, pencapaian tertinggi adalah mampu mengemban tugas domestiknya sebagai seorang ibu. Ibu bagi anak-anak, istri bagi suami. Tanpa ibu, ujarnya, anak-anak atau generasi bangsa (jika diibaratkan dengan tanah, red) akan sangat kering. Ibu harus harus hadir mulai tumbuh kembang anak hingga anak-anak mampu mandiri. “Dengan begitu, akan hadir anak-anak dengan budi pekerti dan kecerdasan yang bagus,” ujar Putri Koster yang juga Ketua PAKIS dan Ketua Dekranasda Bali tersebut.

Sementara untuk suami, ujarnya, istri adalah kekuatan atau sakti. Di depan, istri harus mampu menjadi penunjuk bagi suami, di samping, harus mampu sebagai teman, sementara di belakang istri harus mampu menjadi pendorong bagi suaminya. “Betapa besarnya tugas istri bagi keluarga,” ujarnya lagi.

Baca Juga  Bertambah 81 Orang, Jumlah Pasien Covid-19 di Bali Tembus 976 Orang

Menurut Putri Koster, kaum ibu tak perlu lagi “menuntut” soal emansipasi. Sesungguhnya emansipasi yang diperjuangkan oleh RA Kartini hanya ingin menunjukkan kecerdasan dan skill yang dimiliki kaum perempuan. “Setelah itu berhasil, RA Kartini kembali kepada tugas sejatinya sebagai seorang ibu,” ujarnya.

Ditanya soal peran PKK untuk memutus mata rantai pandemi covid-19, ujar ibu dua putri tersebut, karena bukan lembaga profesional, PKK harus mampu memilih sisi yang mana yang harus diambil. “PKK hanya bisa ikut mensosialisasikan dan menyadarkan masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan dengan menerapkan 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan di air mengalir dengan sabun, serta menjaga jarak untuk menghindari kerumunan,” tegasnya.

Selain itu, PKK bisa juga menyalurkan bantuan sembako dan masker untuk kelangsungan hidup masyarakat. Selain menggunakan dana APBD, PKK Provinsi Bali juga melaksanakan Penggak PKK untuk membantu warga yang terdampak pandemi yang sumber dananya dari keikhlasan PKK sendiri.

Selaku Ketua Dekranasda, Putri Koster juga menggelar pameran-pameran untuk UMKM bekerja sama dengan pemerintah. Dengan pameran, pelaku UMKM tetap bisa menggeliat walaupun di tengah pandemi.

Editor N. Sarmawa