bvn/sar
Anggota Komisi III DPRD Badung Wayan Sandra.
MANGUPURA (BALIVIRALNEWS) –
Anggota Komisi III DPRD Badung Wayan Sandra minta Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung memberi atensi terhadap kebutuhan air dari 2.700 wajib pajak (WP) baru. Hal itu diungkapkannya saat mengikuti rapat kerja Komisi III DPRD Badung dengan Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung, Senin (9/12/2024).
Rapat kerja tersebut dipimpin Wakil Ketua III Made Sunarta bersama Ketua Komisi III DPRD Badung Made Ponda Wirawan. Hadir anggota DPRD Badung seperti Nyoman Karyana, Made Yudana, Wayan Sandra dan Gede Aryantha. Sementara Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung dihadiri tim lengkap mulai Dirut Wayan Suyasa, Dirtek Made Suarsa, Dirum Made Sugita serta sejumlah kabag dan staf.
Politisi PDI Perjuangan Dapil Kuta Utara tersebut mengatakan, berkat kerja keras Bapenda, tahun 2024 ada tambahan 2.700 wajib pajak baru dari target 1.200 WP baru. Wajib pajak baru ini bergerak mayoritas di sektor pariwisata dam penunjangnya. Karena itu, kebutuhan air bagi mereka tentu harus dipenuhi. “Kami minta ini betul-betul menjadi atensi karena wajib pajak baru tentu akan mampu menambah pundi-pundi pendapatan Badung,” ujarnya.
Wayan Sandra menyadari Perumda sering mendapat sorotan terkait pelayanan di media sosial (medsos). “Walau begitu, kami minta Perumda tidak kendor dalam memberikan pelayanan,” tegasnya lagi.
Untuk itu, Wayan Sandra minta program kerja Perumda ke depan. “Bupati dan Wabup terpilih akan dilantik 10 Februari 2025. Dalam kampanye sebelumnya bupati dan wabup terpilih memastikan masalah air dan sejumlah masalah lainnya tuntas. Ini menjadi prioritas bupati dan wabup terpilih,” tegasnya.
Untuk memenuhi janji kampanye tersebut, tegas Sandra, tentu saja Perumda Air Minum Tirta Mangutama mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat. “Apa program Perumda untuk mengatasi persoalan air pada tahun 2025 dan 2026 mendatang sehingga masyarakat tak lagi mengeluh soal air,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Sandra juga memberi dukungan kepada Perumda terkait kebutuhan pembiayaan yang diperlukan untuk investasi jaringan, sumber air, atau kebutuhan pompa. “Jika memang membutuhkan anggaran, silakan bicarakan dengan Dewan atau Perumda bisa juga mendapatkan dana-dana yang sah secara hukum,” ungkapnya.
Satu lagi, Sandra minta Perumda memetakan kebutuhan air bagi industri maupun masyarakat. “Kebutuhan hotel berapa, kebutuhan masyarakat berapa. Yang tersedia saat ini berapa. Dengan begitu akan ketahuan berapa kekurangan air di Badung sehingga Perumda bisa melakukan dengan gerak cepat,” ujarnya. (sar)