Beranda Bali News BI Bali Gelar Talkshow, Influencer Cici Panda Ungkap Tantangan Transaksi Nontunai

BI Bali Gelar Talkshow, Influencer Cici Panda Ungkap Tantangan Transaksi Nontunai

bvn/sar

NARASUMBER – Influencer Cici Panda (kiri) tampil sebagai salah satu narasumber dalam talkshow serangkaian Pekan QRIS Nasional di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar, Jumat (16/8/2024). 

 

DENPASAR (BALIVIRALNEWS) –

Serangkaian Pekan QRIS Nasional, Jumat (16/8/2024) Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menggelar talkshow dengan tema “Keluarga Digital Savvy: PeKA Bertransaksi Aman Terlindungi. Talkshow yang digelar di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar tersebut, menampilkan influencer populer Cici Panda, Wakil Ketua E-commers Indonesia Budi Primawan dan pejabat BI Bali Ernawan Andreastanto.

Pada kesempatan tersebut, Ernawan Andreastanto menyebutkan, sistem pembayaran nontunai lewat QRIS sangat simpel dan memberikan kecepatan. Saat ini, 230 juta masyarakat Indonesia menggunakan smartphone dalam melakukan transaksi pembayaran. “Pada triwulan II pembayaran lewat digital banking meningkat 34 persen. UMKM pun tersambung dengan nontunai,” tegasnya.

Cici Panda mengakui, perkembangan teknologi digital mempermudah kehidupan. Semua transaksi bisa dilakukan secara online, termasuk beli gas pun bisa dengan transfer. “Makin ke sini, semua kian melek online karena sangat memudahkan. Masyarakat pun bergeser ke arah digitalisasi,” tegasnya.

Walau begitu, dia juga mengakui pemanfaatan transaksi online bukan tanpa hambatan atau tantangan. Suatu saat dia mengaku ketinggalan dompet, dia masih tenang karena bisa menggunakan smartphone dalam bertransaksi. Namun ketika akan digunakan, kuotanya justru habis dan ketika nanya wifi juga terjadi gangguan. Tantangan lainnya, aplikasi terkadang eror tetapi saldo tetap dipotong sehingga pembayaran jadi berlebih. “Ini beberapa tantangan yang pernah kami alami,” tegasnya.

Soal aplikasi eror ini, dia menceritakan pernah akan membayar tagihan. Pembayaran pertama eror. Dia coba lagi pembayaran kedua juga eror. Transaksi ketiga baru berhasil, namun saldo miliknya terpotong tiga kali. “Walau eror, ternyata transaksi tetap berjalan sehingga pembayaran kami jadi berlebih,” tegasnya.

Baca Juga  Lepas Kontingen POPNAS, Wagub Cok. Ace Ajak Masyarakat Dukung Pembinaan Atlet

Karena itu, ujar Ernawan, otoritas mengatur penyedia jasa pembayaran nontunai  melakukan sinergi dengan pihak lainnya. “Ini harus dilakukan terutama untuk penanganan pengaduan konsumen sehingga tidak ada yang dirugikan,” tegasnya.

Sebelumnya Advicer BI Bali Butet Linda H. Panjaitan menyatakan, masyarakat Bali saat ini sudah terbiasa melakukan pembayaran lewat QRIS. Pengguna QRIS hingga Juni 2024 mencapai lebih dari 1 juta pengguna. Jumlah transaksi mencapai 7,59 juta kali. Angka ini tumbuh 137 persen.

Hal ini didukung oleh jumlah merchan yang mencapai 857.671 merchan, 96 persen di antaranya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). “Saat ini pedagang rujak dan tipat cantok pun menerima pembayaran nontunai lewat QRIS,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, dia kembali menegaskan konsep cemumuah pada transaksi nontunai, yakni cepat, mudah, murah, aman dan andal. Sistemnya andal dan tidak ada pemalsuan dan kebocoran. Soal risiko dia pun mengakuinya. “Yang penting bagaimana kita memitigasinya. Misalnya terhadap Apk yang berisi malware, fishing, social engeneering (soceng). Kita jadi percaya diri karena ada edukasi,” tegas Butet.

Acara ini dihadiri ribuan peserta yang berasal dari kalangan siswa dan mahasiswa, serta undangan lainnya. Tampak hadir juga pelaku usaha serta pejabat dari instansi terkait. (sar)

Hosting Indonesia