bvn/net
TUKAD BANGKUNG – Di bawah Jembatan Tukad Bangkung inilah kedua jazad kakak beradik asal Banjar Dinas Rendetin, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ditemukan. Korban diduga melakukan tindakan bunuh diri.
MANGUPURA (BALIVIRALNEWS) –
Dua jazad ditemukan di Jembatan Tukad Bangkung, Petang, Badung, Minggu, 26 Mei 2024 pukul 16.45 Wita merupakan kakak beradik. Dugaan sementara, korban bunuh diri dengan cara melompat di Jembatan Bangkung perbatasan antara Banjar Pelaga dan Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
Adapun kronologis kejadian, menurut Kasi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma, Senin (27/5/2024), masing-masing korban berinisial, KS (23) laki-laki dan satu korban berinisial IPY (5) keduanya berasal dari Banjar Dinas Rendetin, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.
Kronologis penemuan jazad dua korban, paparnya, berawal dari saksi menuju Polsek Petang memberikan keterangan bahwa ada satu orang laki-laki bersama dengan anak kecil diam di samping saksi 1. Selang beberapa menit setelah saksi 1 melihat kembali, korban sudah tidak berada lagi di samping saksi dan diduga orang tersebut telah melakukan bunuh diri dengan cara melompat ke Tukad Bangkung. Seketika itupun saksi langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Petang.
“Setelah menerima informasi, anggota Polsek Petang mengarah ke lokasi (TKP) di Jembatan Bangkung Pelaga. Sesampai di jembatan, anggota menemukan satu buah sepeda motor Supra tanpa adanya pengendara. Setelah dicek di dalam jok terdapat satu buah KTP, satu HP, satu buah SIM C, satu buah STNK, dan sepasang sandal,” jelasnya.
Kemudian, anggota Polsek Petang memintai keterangan ke warga atau pedagang di sekitar jembatan dan tidak ada melihat kejadian tersebut. Selanjutnya dua personel didampingi saksi 2 berinisiatif menyusuri dengan berjalan kaki mengingat areal terjal yang tidak bisa diakses dengan menggunakan kendaraan. Sesampai di dasar sungai, kurang lebih jarak 30 meter ada sebatang pohon yang patah. Merasa curiga, kedua personel tersebut mengecek tempat tersebut dan ditemukan satu orang dewasa dan satu orang masih anak-anak dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi tengkurap di pinggir sungai.
“Korban dievakuasi pihak Kepolisian, tim dari BPBD, serta masyarakat untuk dibawa ke Puskesmas Petang II menggunakan ambulan milik puskesmas,” ucapnya.
Selanjutnya, korban ditangani petugas Puskesmas Petang II oleh dr. I Gede Upadana Putra Diatmika dan dr. Gayus Erlino. Korban dinyatakan telah meninggal dunia. Hasil pemeriksaan awal, bibir kedua korban mengeluarkan darah dan tulang tangan kanan dari korban dua patah. Dugaan sementara korban meninggal dunia karena benturan keras di kepala. Guna dilakukan autopsi, kedua korban dibawa ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar.
Selanjutnya, pihak keluarga korban mendatangi Puskesmas Petang II diwakili oleh paman korban I Made Sumagata (54) seorang buruh harian lepas, asal Banjar Dinas Rendetin, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Dia menyatakan tidak ada permasalahan keluarga serta pihak keluarga membuat surat pernyataan. “Selanjutnya keluarga korban diarahkan menuju Rumah Sakit Sanglah,” ucapnya.
Dirinya menambahkan, paman korban juga menjelaskan, korban tidak memiliki orang tua (yatim piatu) karena telah meninggal dunia. Korban selalu merindukan kedua orang tuanya. (bvn4)