ist
LAUNCHING – Ketua MDA Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet didampingi undangan lainnya serta pengurus Yayasan Tresna Catur Asrama memberi sambutan saat launching Bakso Demen Masari, Kamis (25/6).
DENPASAR (BALIVIRAL NEWS) –
Walau dalam kondisi pandemic covid-19, Yayasan Tresna Catur Asrama bentukan Seka Demen Bali (SDB), Kamis (25/6) meluncurkan produk Bakso Demen Masari. Acara peluncuran yang digelar di balai Banjar Kertasari Peguyangan ini dihadiri Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet, Ketua Umum Paiketan Krama Bali Dr. Ir. AA Suryawan, perwakilan Wira Usaha Krama Bali GN Raka Sumarjana, Ketua MGMP Agama Hindu Kota Denpasar dan Provinsi Bali Drs. IB Sudirga, M.Ag., anggota yayasan serta sejumlah undangan lainnya.
Mengawali sambutannya, Ketua Yayasan Tresna Catur Asrama Drs. Ketut Serinama mengucapkan terima kasih atas kehadiran para undangan pada peluncuran produk Bakso Demen Masari ini.
Menurut Serinama, produksi bakso bukanlah hal baru bagi yayasan bentukan SDB. “Pada tahun 2005-2007 bekerja sama dengan Kelompok Media Bali Post, SDB sudah mampu menguasai pasar, khususnya Denpasar dan sekitarnya. Saat itu, kami memperoduksi bakso hingga 100 kg per hari. Hasil produksi pun telah masuk ke hotel-hotel,” katanya.
Setelah 13 tahun Ngewana Prasta, ujarnya, kini SDB keluar hutan. Dengan orang-orang yang sama tetapi dengan tampilan dan semangat baru, SDB membentuk Yayasan Tresna Catur Asrama. “Lewat yayasan inilah, kami kembali berjuang untuk memperkenalkan bakso kepada masyarakat yang ingin Bali eksis, yang ingin Bali yang ajeg, dan yang ingin Bali terjaga,” ungkapnya.
Saat ini, Serinama menyatakan lebih percaya diri (PD) untuk mengelola potensi ekonomi ini karena telah mendapat dukungan penuh secara sekala dan niskala dari Ida Bendesa Agung Jagat Bali serta pihak lainnya seperti Paiketan Krama Bali, Wira Usaha Krama Bali, WHDI, MGMP Agama Hindu dan elemen masyarakat Hindu lainnya. “Mengajegkan Bali tentu tidak hanya menjaga, melestarikan dan mengembangkan budaya Bali, genius lokal Bali tetapi lewat produksi bakso ini, kita bisa memproteksi tanah Bali, proteksi tenaga kerja Bali, dan proteksi ekonomi krama Bali,” ujarnya.
Produksi bakso, ujar Serinama, merupakan awal perjuangan SDB melalui Yayasan Tresna Catur Asrama untuk menuju berdirinya pasraman modern, tempat menempa generasi muda Hindu sehingga lahir generasi yang bisa memenangkan persaingan dalam segala lini kehidupan. Pesraman modern ini, katanya, tidak hanya memberikan pendidikan agama secara modern, tetapi juga memberikan pendidikan dan latihan life skill, konsultan wira usaha, konsultan pragrehasta dan grahasta serta konsultan spiritual.
Adakah yang istimewa dari bakso ini? Menjawab hal ini, Serinama memastikan Bakso Demen Mesari didasari konsep sukla serta tidak mengandung pengawet kimia. “Dengan begitu, produk Bakso Demen Masari ini sehat dikonsumsi,” ujarnya tegas.
Ketua MDA Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet sangat mendukung usaha yang dirintis Yayasan Tresna Catur Asrama ini. “Kami sangat support, apalagi muaranya untuk meningkatkan ekonomi krama Bali,” ujarnya.
Dia berharap, usaha bakso Bali ini bisa menyebar ke seluruh kabupaten/kota di Bali. Konsumsi bakso di Bali sangat tinggi, karena itu usaha di bidang konsumsi ini sangat berpeluang untuk berkembang pesat.
Untuk pengembangan produksi dan pemasaran Bakso Demen Mesari ini, Ketua MDA langsung menanamkan modal sebesar Rp 50 juta. “Kami berharap produksi bakso ini bisa segera menyebar ke seluruh kabupaten dan kota di Bali,” ujarnya sembari mengajak krama Bali untuk mendukung dengan cara membeli dan mengkonsumsi bakso yang dilatari konsep sukla ini.
Dukungan juga datang dari Ketua Umum Paiketan Krama Bali Dr. Ir. AA Suryawan. Dia sangat mendukung lahirnya kembali (reborn) produksi bakso ini untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan di Bali.
Launching yang dilakukan Ketua MDA Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet diisi dengan penjualan langsung. Ketua MDA langsung menyerahkan paket bakso tersebut kepada undangan.
Editor Devi Karuna