bvn/hmden
NYANGGING – Walikota Denpasar ngayah nyangging serangkaian Padudusan Alit di Pura Taman Mertasari, Banjar Tatasan Kaja.
DENPASAR (BALIVIRALNEWS) –
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ngayah Nyanggingin serangkaian piodalan Padudusan Alit di Pura Taman Mertasari, Banjar Tatasan Kaja, Denpasar Utara, Minggu (7/5). Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, anggota DPRD Kota Denpasar Nyoman Sumardika, Camat Denpasar Utara I Wayan Yusswara, serta undangan dan tokoh masyarakat desa setempat.
Di sela-sela upacara tersebut Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan, upacara potong gigi di Bali merupakan bagian dari Manusa Yadnya. Ini merupakan konsep siklus hidup dari bayi di dalam kandungan, lahir, hingga perkawinan. Manusa Yadnya merupakan filosofi untuk memanusiakan manusia. Upacara potong gigi atau metatah di Bali dilakukan bukan tanpa makna. Potong gigi ini bermakna menemukan hakikat manusia dan terlepas dari Sad Ripu. Sad Ripu adalah enam jenis musuh manusia yang timbul akibat perbuatan yang tidak baik. Budaya potong gigi ini dilakukan sebagai doa dan ritual untuk membangkitkan kekuatan spiritual dalam melawan ke enam musuh tersebut.
Ketua Panitia I Wayan Edi Wijaya mengatakan, kegiatan metatah ini digelar serangkaian Piodalan Padudusan Alit di Pura Taman Mertasari, Banjar Tatasan Kaja. Pura Taman Mertasari ini merupakan pura dadia yang diempon oleh 10 KK. Upacara Pedudusan Alit ini dilaksanakan setelah dilakukan pamugaran pura selama 6 bulan, sekaligus melaksanakan metatah sebanyak 15 orang dari 10 KK pengempon.
“Saya pribadi bersama pengempon Pura Taman Mertasari mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kota Denpasar, terutama Bapak Walikota Denpasar dan Bapak Ketua DPRD Kota Denpasar karena sudah berkenan hadir dan memberikan doa stimulannya berupa support dan bantuan kepada Pura Taman Mertasari ini. Semoga dengan kegiatan ini bisa selalu meningkatkan srada bhakti dan menjaga kerukunan antar umat beragama serta pengempon pura,” ujarnya. (wes/hmden)