Beranda Bali News Lewat HAPUA-JEPIC 2022, PLN Dorong Pengembangan Teknologi dan Ciptakan Ekosistem Green Electricity

Lewat HAPUA-JEPIC 2022, PLN Dorong Pengembangan Teknologi dan Ciptakan Ekosistem Green Electricity

Hosting Indonesia

bvn/sar

JUMPA MEDIA – Utusan lima negara dalam jumpa media terkait net zero emition yang berlangsung di sebuah hitel di bilangan Sanur, Rabu (23/11/2022).

 

DENPASAR (BALIVIRALNEWS) –

Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA) – Japan Electric Power Information Centre (JEPIC) menjalin kerja sama untuk saling berbagi ilmu dan pengembangan terkait penyediaan tenaga listrik, perencanaan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana ketenagalistrikan di Bali melalui simposium.

Menurut General Manajer PLN Pusdiklat, Rio Adrianto kepada sejumlah media, di Sanur, Denpasar, Rabu (23/11/2022), kerja sama ini menjadi semakin penting belakangan ini karena sektor ketenagalistrikan dihadapkan pada isu lingkungan sekaligus dituntut untuk menyediakan pasokan listrik yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan. “Untuk mencapai misi tersebut dengan mendorong pengembangan teknologi dan menciptakan ekosistem green electricity,” ujarnya.

Saat ini, negara-negara di dunia untuk diversifikasi rantai pasokan yang dikombinasikan dengan dorongan untuk mengadopsi teknologi hijau telah membuka peluang bagi produksi EV untuk diambil, terutama di Asia Tenggara. Katanya, Badan Energi Internasional (International Energy Agency) memperkirakan tahun 2025 orang menggunakan kendaraan listrik di ASEAN mencapai 20 persen. Jumlah ini diprediksi akan meningkat, karena ada potensi pertumbuhan yang lebih besar mengingat total populasi kawasan lebih dari 680 juta orang yang merupakan kelas menengah.

Jumpa media ini dihadiri utusan lima yakni Jepang Mr. Nara Nagatoshi, Cambodia, Mr. Oum Piseth, Malaysia Mr. Muhammad Suhaeri, Filipina Mr. Anthony Agoncillo dan Thailand Mr. Natapon Rong Sri Yem. Semua negara di ASEAN siap mendukung energi bersih terbarukan melalui penggunaan kendaraan listrik.

Menurut Rio Adrianto didampingi EVP HTD Dedi Budi Utomo, hal ini merupakan peluang bagi sektor ketenagalistrikan untuk menyusun strategi guna meraih pasar potensial sekaligus berkontribusi terhadap penurunan efek rumah kaca. “Kita perlu mengejar pemahaman yang lebih dalam tentang kendaraan listrik yang meliputi infrastruktur pengisian daya, dan teknologi seperti DX dan hidrogen. Tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh utilitas juga penting. Ini akan memberi sudut pandang lain untuk mengembangkan pasar Electric Vehicles (EV),” jelasnya.

Baca Juga  Update Covid-19 Kota Denpasar, Kasus Sembuh Bertambah 19, Kasus Positif Bertambah 20 Orang

Dijelaskan pula, PLN memahami bahwa anggota HAPUA dan JEPIC perlu belajar satu sama lain, memperkuat komunitas, dan bekerja sama mencapai net zero emission. Oleh sebab itu menjadi suatu kehormatan bagi PLN menjadi tuan rumah Simposium HAPUA-JEPIC 2022 yang digelar di Bali pada 23-24 November 2022.

Simposium mengusung tema “Percepatan Kendaraan Listrik Menuju Net Zero Emission” karena PLN dan sektor kelistrikan global saat ini bekerja keras untuk mengurangi emisi gas karbon atau efek rumah kaca guna mengantisipasi perubahan iklim yang ekstrem/ rusaknya ekosistem dan tantangan lingkungan menampilkan pembicara dari 4 negara anggota HAPUA yang mengirimkan delegasi dan pembicara yakni PLN (Indonesia), TNB dan SEB (Malaysia), EGAT dan MEA (Thailand), Manila Electric Company/MERALCO (Filipina), Khusus EDC Kamboja dan SESB Malaysia, hanya mengirimkan delegasi.

JEPIC adalah Japan Electric Power Information Centre. Dari Jepang, yang menjadi speaker selain JEPIC ada Tokyo Electric Power Company Holdings, Inc (TEPCO), Chugoku Electric Power Group, dan Tohoku Electric Power. Dalam symposium ini

Oleh sebab itu, kata Rio Adrianto kita perlu mengejar pemahaman yang lebih dalam tentang kendaraan listrik yang meliputi infrastruktur pengisian daya, dan teknologi seperti DX dan hidrogen.Tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh utilitas juga penting. Ini akan memberi sudut pandang lain untuk mengembangkan pasar EV.

Dijelaskan pula, PLN memahami bahwa anggota HAPUA dan JEPIC perlu belajar satu sama lain, memperkuat komunitas, dan bekerjasama mencapai net zero emission. “Saya yakin ilmu dan pengalaman pembicara sangat berguna bagi kita untuk mendapatkan wawasan bagaimana mengakselerasi bisnis kendaraan listrik dipandu moderator yang kompeten,” jelasnya.

Sementara itu menurut EVP HTD Dedi Budi Utomo, HAPUA dan JEPIC menjalin kerja sama sejak lama untuk saling berbagi ilmu dan pengembangan terkait penyediaan tenaga listrik, perencanaan pembangunan, pengoperasian & pemeliharaan sarana ketenagalistrikan. “Kerja sama ini menjadi semakin penting belakangan ini karena sektor ketenagalistrikan dihadapkan pada isu lingkungan,” katanya.

Baca Juga  Dukung Percepatan Penanganan Covid-19 di Denpasar, Gubernur Koster Gelontor Bantuan Rp10 Miliar

Saat ini, negara-negara di dunia untuk diversifikasi rantai pasokan yang dikombinasikan dengan dorongan untuk mengadopsi teknologi hijau telah membuka peluang bagi produksi EV untuk diambil, terutama di Asia Tenggara. Juga telah disiapkan CorpU (Corporate University) Immersive Booth. Pengunjung dapat merasakan sensasi seru dalam pembelajaran terkait ketenagalistrikan menggunakan perangkat Virtual Reality (VR).

Sementara itu, PLN Pusharlis menyajikan booth Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan PLN UID Bali menunjukkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Electric Vihacles (Car and/or Motorcyle) dan Home Charging. (sar)

Hosting Indonesia