ist
1.000 HPK – Ketua TP PKK Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara membuka edukasi pengasuhan 1.000 HPK, Kamis (3/6).
DENPASAR (BALIVIRALNEWS) –
Untuk memberikan informasi kepada ibu hamil dan keluarga agar bisa lebih memperhatikan kebutuhan gizi, kondisi lingkungan, kebersihan dan kesehatan pada masa kehamilan, Dinas Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk & KB Kota Denpasar (P3AP2KB) menggelar Edukasi Pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bagi ibu hamil dan keluarga di Kota Denpasar tahun 2021. Acara ini dibuka secara resmi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara di Gedung Wanita Shanti Graha Denpasar Kamis (3/6).
Dalam kesempatan tersebut, Ny. Sagung Antari mengatakan, seribu hari pertama kehidupan anak (1.000 HPK) adalah sejak hari pertama kehamilan sampai anak umur dua tahun yang dapat menentukan masa depan manusia. Fase ini disebut sebagai periode emas karena pada masa ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat.
Lebih lanjut Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengatakan, masalah gizi yang sering terjadi pada 1.000 HPK adalah bayi berat lahir rendah, anak balita pendek (stunting), gizi kurang (underweight) dan gizi lebih (overweight). “Masalah gizi merupakan masalah yang kompleks, terhadap beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit gizi faktor tersebut adalah fajyor diet, sosial, kepadatan penduduk, infeksi dan kemiskinan dan faktor lain seperti pendidikan dan pengetahuan,” ungkap Ny. Sagung Antari.
Pemberdayaan keluarga terhadap pengasuhan keluarga yang benar dalam 1.000 HPK, Ny. Sagung Antari mengharapkan dapat meningkatkan kemampuan keluarga terhadap sadar gizi dengan menerapkan prinsip gizi seimbang dan memberikan stimulasi yang tepat baik saat kehamilan sampai anak berusia 2 tahun.
Mengingat pengasuhan yang benar bisa membentuk kualitas seorang anak yang dapat dinilai dari proses tumbuh kembangnya. Selain itu asupan gizi pada masa kehamilan adalah semua nutrisi yang didapat bayi berasal dari ibu. Maka dari itu ibu hamil sebaiknya memakan makanan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. “Dengan pola pengasuhan yang baik, kebutuhan kesehatan dan gizi, kebutuhan kasih sayang dan kebutuhan stimulasi anak akan terpenuhi,” ungkapnya.
Ditambahnya, implementasi kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas anak dalam program pembangunan keluarga. Dalam rangka penyiapan generasi emas dilakukan melalui bina keluarga balita, yang merupakan wadah kegiatan keluarga yang mempunyai balita-anak yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua untuk mengasuh dan membina tumbuh kembang anak.
Sementara Kepala Dinas P3AP2KB Kota Denpasar I Gusti Agung Sri Wetrawati didampingi Kepala Bidang KBK3 Dinas P3AP2KB Made Ayu Wahyuni menambahkan, kegiatan ini juga untuk meningkatkan kemampuan keluarga terhadap sadar gizi dengan menerapkan prinsip gizi seimbang dan memberikan stimulasi yang tepat baik saat kehamilan sampai anak berusia 2 tahun.
Kegiatan ini melibatkan 30 orang perwakilan desa/kelurahan di Kota Denpasar yang terdiri atas Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan, ibu hamil, dan kader BKB. Materi yang diberikan tentang pengasuhan 1.000 HPK, pentingnya membangun kedekatan bayi dan ibu, cerdas mengelola keuangan keluarga dan periode emas 1.000 HPK. “Semua materi tersebut diberikan oleh narasumber dari FK PUPSPA Kota Denpasar dan IPeKB Kota Denpasar,” ungkapnya.
Editor Wes Arimbawa