bvn/sar
BAGIKAN DAGING – Ketua DPD Partai Golkar Badung Wayan Suyasa, S.H., di antara babi-babi hidup yang akan dibagikan kepada loyalis dan pengurus Partai Golkar, Senin (2/1/2023).
MANGUPURA (BALIVIRALNEWS) –
Serangkaian Hari Raya Galungan dan Kuningan, Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Badung Wayan Suyasa, S.H., kembali menjalankan komitmennya untuk meringankan beban para pendukungnya dengan membagikan daging babi. Jika sebelumnya hanya 9 ton, pada Senin (2/1/2023), dua hari jelang Galungan, Suyasa membagikan daging setara 11 ton babi hidup.
Pembagian digelar di Kantor DPD II Partai Golkar Badung di bilangan Penarungan. Saat pembagian daging babi, Suyasa didampingi pengurus dan anggorta Fraksi Partai Golkar DPRD Badung seperti Gusti Ngurah Saskara, Nyoman Suka, ratusan kader serta simpatisan Partai Golkar dari semua kecamatan di Badung. Selain berupa daging, ada juga pembagian babi hidup untuk selanjutnya disembelih di kelompok-kelompok masyarakat pendukung.
Pada kesempatan tersebut, Suyasa yang juga Wakil Ketua I DPRD Badung tersebut tak menampik pembagian daging babi ini merupakan pencitraan figur maupun partai. “Segala sesuatu apa pun, apalagi saya orang politik, pasti akan ada bau politisnya. Yang jelas orang mencari pencitraan atau popularitas merupakan bagian dari orang politik,” ujarnya.
Wayan Suyasa.
Pada intinya, ujar politisi asal Penarungan tersebut, selaku Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Badung sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawab seperti ini pada kepemimpinan hampir sudah 2 tahun. Namun kalau di DPRD, dirinya sudah hampir 3 periode memberikan perhatian kepada konstituen yang idealis dan loyal memilihnya. “Ini bagian dari penghargaan kepada mereka setiap 6 bulan sekali menjelang hari raya suci Galungan dan Kuningan. Ini juga sebagai rasa terima kasih kepada mereka yang sudah memberikan dukungan sehingga saya bisa menjadi wakil rakyat,” ujarnya.
Selain kepada loyalais, pihaknya juga memberikan daging babi kepada struktur partai. Selama ini, struktur partai membantu membesarkan Partai Golkar di Kabupaten Badung sehingga mereka (struktur partai, red) layak memperoleh perhatian juga di saat-saat seperti jelang hari raya ini.
“Jujur dalam pengembangan partai, bagaimana pun apalagi dalam situasi kami ada di luar pemerintahan, perkembangan partai cukup berat untuk bisa meraup simpati masyarakat. Dengan begitu, segala trik dan hal-hal yang kita lakukan sepanjang itu positif, kami berikan suatu motivasi secara langsung kepada pengurus partai yang ada di Kabupaten Badung,” tegasnya.
Ditanya jumlah yang disalurkan, Suyasa menyatakan, pihaknya baru mampu 11 ton (babi hidup). Kalau disetarakan per seratus menjadi 110 ekor babi hidup. “Ke depan kami harapkan, mudah-mudahan dalam kepemimpinan ke depan 2024, kami dipercaya siapa pun itu, kita akan membuat suatu terobosan regulasi agar ada penghargaan kepada umat Hindu khusus di Kabupaten Badung melalui KK-nya demi terciptanya suatu kerukunan di antara masyarakat yang ada di masing-masing banjar dalam melaksanakan sifat kegotong-royongannya dalam membangun UMKM,” katanya.
Menurutnya, pemerintah wajib membuat suatu regulasi penghargaan terhadap umat Hindu kita yang dominan di Provinsi Bali khususnya di Kabupaten Badung. Setiap KK Hindu diberikan daging babi menjelang Hari Raya Galungan. “Kami yakin ini bisa dilakukan,” tegasnya dasarnya sangat jelas di umat Hindu bahwa Penampahan memang riil adanya.
Ditanya pasokan babi, Suyasa menyatakan berasal dari UMKM atau peternak di Kabupaten Badung, mulai dari Abiansemal, Petang, dan sejumlah desa lainnya. Semua ini babi-babi yang cukup berkelas dan cukup bagus. “UMKM kita di wilayah Badung cukup mumpuni dalam pemeliharaan babi,” katanya. (sar)