bvn/sar
Ketua DPD Partai Golkar Badung Wayan Suyasa.
MANGUPURA (BALIVIRALNEWS) –
Ketua DPD Partai Golkar Badung Wayan Suyasa, SH menyatakan siap bertarung pada pilkada serentak khususnya pada pemilihan bupati (pilbup) Badung pada November 2024 mendatang. Hal itu ditegaskannya pada acara pembagian 15 ton daging babi kepada kader dan pendukung partai berlambang pohon beringin tersebut di Kantor DPD Partai Golkar Badung Penarungan Mengwi, Minggu (25/2/2024).
Selain Wayan Suyasa, acara tersebut dihadiri Bendahara DPD Partai Golkar Badung Gusti Ngurah Saskara beserta pengurus lainnya serta kader-kader potensial seperti Putu Sika Adi Putra yang dipastikan terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Badung periode 2024-2029. Ratusan pendukung dan simpatisan partai juga memenuhi kantor DPD Partai Golkar tempat pembagian daging babi tersebut.
Kalau bicara persentase, kata Suyasa, Golkar sudah memperoleh 11 dari 45 kursi atau 24 persen kursi DPRD Badung. Mudah-mudahan setelah diberikan kepercayaan ini, pihaknya mampu mengemban amanah dan aspirasi masyarakat melalui kader-kader terbaik Partai Golkar yang diberi kepercayaan di masing-masing daerah pemilihan (dapil). “Inilah tugas dari wakil rakyat khususnya dari Partai Golkar untuk betul-betul sebagai representasi masyarakat. Bisa mewakili rakyatnya, bisa menjembatani masyarakatnya baik dari segi apa pun,” tegasnya.
Jika November 2024 saat pilkada serentak, kader Golkar terbaik diberi rekomendasi oleh parpolnya, Wayan Suyasa menyatakan siap bertarung di Pilbup 2024. Artinya bertarung secara politik sehingga mampu menjaga amanah suara masyarakat untuk bisa berkompetisi secara sehat di Pilkada Badung 2024.
Selanjutnya jika diberi mandat untuk memimpin Badung, Suyasa menyatakan akan mengembangkan program pembagian daging babi ini kepada seluruh masyarakat Badung berbasis kartu keluarga (KK). Daging babi akan diberikan kepada semua lapisan masyarakat Badung pada Penampahan Galungan, tidak memandang apa partainya, karena mereka masyarakat Badung perlu kita hargai.
Tujuannya di samping menghargai umat Hindu, minimal mereka bisa mempererat hubungan di masing-masing banjar karena kita kedepankan sikap kegotongroyongan dan kebersamaan untuk melestarikan adat dan budaya yang ada di masing-masing banjar. “Kita tidak boleh terkotak-kotak oleh kepentingan politik sesaat,” tegas Ketua FSP Bali Kabupaten badung tersebut.
Selain itu, Suyasa mengajak umat Hindu serangkaian Galungan dan Kuningan serta Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 untuk mulat sarira introspeksi ke dalam. “Terlepas dari perbedaan pandangan politik, mari kita selalu bergandengan tangan untuk memberikan hal yang positif, memberikan kebahagiaan bagi masyarakat khususnya krama Badung,” tegasnya lagi. (sar)