ist
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto
SINGARAJA (BALIVIRALNEWS) –
Bagi kita, berpartai bukan sekadar mengejar kekuasaan, tetapi berpolitik membangun peradaban, termasuk bagaimana menjadi tradisi merawat lingkungan, membersihkan sungai, menyelamatkan mata air dengan penghijauan di hulu sungai. Hal ini diungkapkan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat penanaman serentak mangrove di Buleleng, Minggu (23/1/2022).
“Itu wajib dilakukan oleh setiap kader partai. Begitu penting, bagaimana partai memiliki kultur untuk merawat pertiwi ini, maka tolak ukur setiap kader partai nantinya juga akan ditentukan oleh berapa banyak pohon yang ditanam oleh kader partai. Karena itulah seluruh kepala daerah, wakil kepala daerah, anggota legislatif, struktur partai dari DPP, DPD, DPC, PAC, Ranting, Anak Ranting, hingga Satgas PDI Perjuangan mari kita jadikan merawat pertiwi sebagai kultur dari PDI Perjuangan. Jadi mulai hari ini, tiada hari tanpa menanam pohon,” katanya.
Jadi Pak Agus Suradnyana (Bupati Buleleng, red) akan diukur dari prestasi dan kemampuannya untuk menjaga, agar mangrove yang kita tanam pada hari ini betul-betul dia memiliki hak untuk hidup, dirawat, sehingga nantinya 20 tahun lagi kita bisa melihat daerah-daerah sekitar ini menjadi hijau, karena Mangrove yang Kita pelopori tanam hari ini.
Hasto Kristiyanto menyambung pidato Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Wayan Koster yang sudah menegaskan bahwa pohon yang ditanam berupa mangrove ini berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh Bapak Presiden RI, Joko Widodo, yakni Indonesia telah menerima kepercayaan Presidensi G20. “Untuk itu, sebagai partai politik yang mengusung pemerintahan Bapak Jokowi dan H. Ma’ruf Amin, kita ikut merasa terhomat dan kita ikut melakukan hal-hal yang positif, sebelum peristiwa G20 itu terjadi puncaknya pada tahun 2022 di Bali,” ungkapnya.
Partai telah bergerak dan mengambil sikap proaktif dengan menanam mangrove yang menjadi isu central bagi negara-negara maju dan berkembang, bagaimana dunia memerlukan suatu kebijakan pembangunan yang pro terhadap lingkungan. Semoga penanaman mangrove ini terus menggerakkan seluruh warga bangsa di republik ini untuk bergerak mencintai lingkungan, merawat pertiwi, dan bergerak menanam pohon agar kebahagiaan sejati itu tercapai sesuai konsepsi Tri Hita Karana. (sar/hmbal)