bvn/sar
TEMU MEDIA – GM PT PLN UID Bali Gede Agung Sindu Putra (kiri) bersama Senior Manager Komunikasi Umum PT PLN (Persero) UID Bali Hamidi Hamid saat Temu Media, Rabu (11/9/2024).
DENPASAR (BALIVIRALNEWS) –
Sebagai pejabat baru, General Manager (GM) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali I Gede Agung Sindu Putra memperkenalkan diri kepada puluhan media yang mengikuti Temu Media PLN di Warung Dapur Alam Denpasar, Rabu (11/9/2024). Saat itu, GM didampingi oleh Senior Manager Komunikasi Umum PT PLN (Persero) UID Bali Hamidi Hamid dan Manager Komunikasi dan TJSL I Wayan Eka Susana.
Gede Agung Sindu Putra lahir di Desa Gulingan, Mengwi dan mulai menjalani pendidikan SD di Desa Sembung. Dia lanjut menempuh pendidikan SMP dan SMA di Denpasar. “Tamat SMA, kami berkuliah di Jakarta dan mendapat beasiswa ikatan dinas dari PT PLN,” ujarnya.
Setelah tamat, dia mengaku meniti karier di PT PLN, mulai di Jakarta hingga 6 tahun, kemudian pindah ke Bali sebagai kepala cabang. Dari Bali, Sindu Putra pindah ke Sulawesi yang membawahi tiga provinsi, hingga akhirnya kembali ditarik ke Jakarta. “Dari Jakarta, saya pindah ke Lampung, lanjut ke NTT, dan kini kembali ke Bali sebagai GM,” ujarnya.
Yang menarik, Gede Agung Sindu Putra menyatakan, masa kerjanya di Bali tidak akan panjang. “Sebelum memasuki masa purnatugas, saya dipercaya untuk memimpin PLN UID Bali. Masa kerja saya tinggal 4 bulan lagi,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Sindu Putra mengungkapkan potensi kelistrikan di Bali. Saat ini daya mampu listrik di Bali mencapai 1.400 MW. Daya terpakai (walau naik turun, red) mencapai 1.100 MW. “Setiap tahun mengalami pertumbuhan hingga 17 persen atau setara dengan 100 MW per tahun,” katanya.
Dengan kondisi itu, dia memprediksi cadangan listrik 1.400 MW ini akan habis terpakai pada 2027. Karena itu, dia memastikan, Bali memerlukan tambahan pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan industri maupun kebutuhan rumah tangga masyarakat di Bali. “Menurut rencana pada 2027 hingga 2030, PLN UID Bali akan menambah pasokan dari Jawa hingga 600 MW,” katanya.
Ditanya mengenai pembangkit listrik di Bali dalam memenuhi kebutuhan listrik di Bali, Sindu Putra menyatakan, tetap berpeluang. Dia mencontohkan dengan memperbesar kapasitas pembangkit di Pesanggaran dan Pemaron serta Celukan Bawang. Potensi lainnya datang dari panas bumi di Bedugul, PLTS 2 kali 25 yang akan dibangun di Kubu Karangasem. “Satu lagi ada peluang dari pembangkit yang berasal dari gelombang arus laut,” katanya. (sar)