bvn/hmden
KITE FESTIVAL – Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Ketua Pelangi Kota Denpasar I Wayan Mariyana Wandhira membuka secara resmi Lomba Layang-layang Denpasar Kite Festival VIII Tahun 2024 dengan menarik layangan di Kawasan Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar, Minggu (1/9).
DENPASAR (BALIVIRALNEWS) –
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara membuka secara resmi Lomba Layang-layang Denpasar Kite Festival VIII Tahun 2024 yang digelar Persatuan Pelayang Indonesia (Pelangi) Kota Denpasar di Kawasan Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar, Minggu (1/9). Pembukaan kegiatan rutin tahunan guna mewadahi kreativitas budaya bagi para pelayang atau rare angon ini ditandai dengan penarikan layang-layang maskot Pelangi Kota Denpasar.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Pelangi Kota Denpasar I Wayan Mariyana Wandhira yang juga selaku Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, anggota DPRD Kota Denpasar I Wayan Sutama, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara, Kadis Pariwisata Kota Denpasar Luh Putu Ryastiti, serta undangan lainnya.
Tampak seluruh peserta lomba hiruk-pikuk mempersiapkan layangan yang akan mengudara. Usai membuka acara secara resmi, Walikota Jaya Negara tampak menyaksikan pelaksanaan lomba yang diawali dengan seri Layangan Tradisional Pecukan Plastik dan dilanjutkan dengan seri Layangan Tradisional Bebean Plastik serta Layangan Tradisional Janggan Buntut Plastik. Meski angin belum berembus dengan optimal, tampak seluruh pelayang beradu strategi untuk mempertahankan layangannya di udara.
Ketua Pelangi I Wayan Mariyana Wandhira saat diwawancarai menjelaskan, lomba layang-layang Denpasar Kite Festival VIII Tahun 2024 ini mengambil tema “Bayu Abimantrana”, yang bermakna bahwa Tuhan sebagai angin memberikan kekuatan. Tema ini dipilih dalam upaya memaknai sebagai permohonan agar Ida Hyang Widhi menganugrahi kesehatan, kedamaian, kebahagiaan serta semangat menyama braya bagi para pelayang khususnya dan masyarakat pada umumnya menjalankan segala aktivitas.
“Kegiatan ini merupakan wahana untuk memberi ruang gerak kepada para pelayang agar dalam bermain layangan penuh dengan rasa tanggung jawab, dan meningkatkan rasa kebersamaan di antara para generasi muda dan masyarakat pelayang khususnya,” ujarnya
Lomba kali ini, kata Wandhira, menghadirkan kategori remaja dan dewasa dengan beragam jenis layangan tradisional dan kreasi baru, yakni Layangan Tradisional Bebean, Bebean Big Size, Janggan, Janggan Buntut, Janggan Buntut Big Size dan Pecukan. Khusus untuk layangan tradisional diwajibkan menggunakan kain dengan corak warna Bali, yakni merah, kuning, hitam dan putih. Selain lomba layang-layang, turut juga dilaksanakan Lomba Pindekan.
“Peserta tahun ini berasal dari sekeha/klub dan pribadi yang jumlahnya 1.115 layangan dari jenis tradisional dan kreasi, dan untuk peserta lomba pindekan 40 pindekan. Semoga kegiatan ini berjalan lancar sebagai upaya melestarikan tradisi melayangan dan memberikan ruang ekspresi bagi rare angon,” ujarnya.
Walikota I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas pelaksanaan Lomba Layang-layang bertajuk Denpasar Kite Festival VIII Tahun 2024. Kegiatan rutin tahunan Pelangi Kota Denpasar ini diharapkan mampu mendukung pelestarian kesenian tradisi melayangan. Kegiatan ini diharapkan mampu melestarikan keberadaan layang-layang Bali, khususnya di wilayah Kota Denpasar.
Jaya Negara menegaskan, pihaknya selaku pribadi dan Walikota Denpasar terus berkomitmen untuk melestarikan tradisi melayangan. Hal tersebut selain menjadi sebuah kreativitas, juga menjadi wahana hiburan serta atraksi budaya yang mendukung keberlangsungan pariwisata di Bali, khususnya Kota Denpasar. (wes/hmden)