Beranda Denpasar News Pemkot Denpasar Rancang Rencana Aksi Percepatan Penurunan Stunting

Pemkot Denpasar Rancang Rencana Aksi Percepatan Penurunan Stunting

bvn/hmden

RENCANA AKSI – Wawali Arya Wibawa memimpin rapat rencana aksi percepatan penurunan stunting, Senin (22/7) di Gedung Wanita Santhi Graha.

 

DENPASAR (BALIVIRALNEWS) –

Pemerintah Kota Denpasar terus berkomitmen dalam mencegah dan menangani kasus stunting di Kota Denpasar. Pada Senin (22/7) bertempat di Gedung Wanita Santhi Graha, Pemkot Denpasar menggelar rapat rencana aksi percepatan penurunan stunting yang dipimpin Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kadis Kesehatan Kota Denpasar AA Ayu Candrawati, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar IGA Sri Wetrawati, perbekel/lurah, OPD terkait, serta stakeholder lainnya.

Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan tersebut menjelaskan, Pemerintah Kota Denpasar melalui OPD dan seluruh stakeholder terkait terus menggencarkan upaya pencegahan stunting berkelanjutan. Hal tersebut sebagai upaya mewujudkan Kota Denpasar bebas stunting.

“Sebelumnya dari data kegiatan intervensi serentak yang dilaksanakan di seluruh desa/kelurahan di Kota Denpasar terdapat 450 kasus stunting. Karenanya, berbagai upaya terus digalakkan, mulai dari optimalisasi peran posyandu hingga jemput bola dengan door to door di kediaman masyarakat,” ujar Wawali Arya Wibawa.

Lebih lanjut Wawali Arya Wibawa yang juga selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Denpasar menyampaikan, penanganan stunting sebagai program nasional harus ditindaklanjuti secara serius. Hal ini sebagai upaya mewujudkan Denpasar bebas stunting. Komitmen yang kuat sangat penting dalam mengerahkan upaya penurunan stunting di Kota Denpasar dengan upaya intervensi yang konvergen.

Langkah tersebut meliputi intervensi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung, dan intervensi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung. Hal ini berkaitan dengan balita yang mengalami stunting akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan. Penanganannya harus lebih fokus melalui pendekatan keluarga dengan menyasar remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita.

Baca Juga  Pujawali Ngusaba Kadasa, Pemkot Denpasar "Ngaturang Bhakti Penganyar" di Pura Ulun Danu Batur

“Dalam pertemuan ini nantinya dapat melakukan perumusan pencegahan stunting dari tahapan pra nikah, menikah, hingga ketika sudah punya anak, serta harus ditingkatkan akselerasi agar zero stunting, termasuk optimalisasi program posyandu serta jemput bola pendataan dengan menyasar masyarakat. Kami mengajak semua pihak, baik OPD, perbekel/lurah, keluarga hingga masyarakat umum ikut andil untuk terus menggelorakan cegah stunting,” ujarnya.

Kepala DP3AP2KB Kota Denpasar IGA Sri Wetrawati menjelaskan, kegiatan intervensi serentak menyasar 23.311 balita. Dari kegiatan tersebut terdapat 450 kasus stunting dengan persentase 1,9 persen.

“Dari jumlah tersebut tercatat 273 kasus ber-KTP Denpasar dan 177 kasus non-KTP Denpasar. Kami juga mengimbau masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki balita, di bulan Agustus mendatang agar membawa anaknya ke posyandu terdekat karena ada bulan vitamin A,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar AA Ayu Candrawati mengatakan, beragam upaya telah dilaksanakan, dimulai dari pendataan sasaran balita dan ibu hamil, kick off posyandu intervensi penanganan stunting. Di samping itu dilakasanakan kegiatan sweeping dengan menyasar balita dan ibu hamil yang tidak hadir pada posyandu serentak, serta pendampingan dari dokter spesialis dengan menyasar seluruh puskesmas secara bertahap.

“Semoga dengan beragam upaya ini stunting di Kota Denpasar dapat ditangani dengan baik, dan kami mengajak masyarakat yang memiliki balita dan ibu hamil untuk aktif mengikuti kegiatan posyandu sebagai upaya dini dalam mencegah stunting,” ujarnya. (wes/hmden)

Hosting Indonesia