sar
PEGADAIAN – Pimpinan Pegadaian Kanwil VII Denpasar Hakim Setiawan didampingi Kepala Cabang Denpasar Gede Putra Ardana, Jumat (4/2/2022).
DENPASAR (BALIVIRALNEWS) –
Saat ini, penipuan yang mengatasnamakan Pegadaian marak terjadi. Karenanya, Pegadaian Kantor Wilayah VII Denpasar yang pelayanannya meliputi NTB dan NTT, meminta masyarakat untuk waspada sehingga tidak tertipu.
Hal tersebut diungkapkan Pimpinan Pegadaian Kanwil VII Denpasar Hakim Setiawan didampingi Kepala Cabang Denpasar Gede Putra Ardana kepada sejumlah wartawan di Denpasar, Jumat (4/2/2022). “Kami berharap masyarakat waspada sehingga tidak tertipu,” tegasnya.
Mantan pejabat Pegadaian Jakarta yang baru pindah ke Bali sekitar 1 bulan yang lalu itu mencontohkan, banyak muncul rekrutmen pegawai mengatasnamakan PT Pegadaian yang ujung-ujungnya meminta sejumlah uang. “Saat ini Pegadaian sangat dipercaya oleh masyarakat sehingga ini digunakan sebagai modus untuk menipu oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab,” tegasnya.
Kalau ada seperti ini, Hakim Setiawan memastikan, rekrutmen itu bohong dan masyarakat tak perlu percaya. Dia memastikan, jika memang membuka lowongan, Pegadaian akan mengumumkan di laman atau web resmi Pegadaian dan dipastikan tak ada pungutan sepeser pun. “Jika tidak di laman resmi Pegadaian, kami pastikan itu penipuan,” tegasnya wanti-wanti agar masyarakat tidak tertipu.
Modus lain, ujar Hakim Setiawan, tidak jarang oknum-oknum tertentu menipu masyarakat dengan dalih lelang online Pegadaian. Harga yang dicantumkan pun sangat rendah. Misalnya lelang cincin 10 gram senilai hanya Rp 5 juta. “Lelang yang dilakukan Pegadaian dipastikan offline. Jika ada yang mengumumkan lelang online itu dipastikan penipuan,” ujarnya.
Saat ini, ujarnya, Pegadaian sudah menjadi holding dengan BRI dan PNM. Holding ini, tegasnya, Pegadaian bukan sebagai anak perusahaan. Tujuan holding agar Pegadaian bisa melayani UMKM secara lebih luas lagi sehingga UMKM bisa naik kelas.
Saat ini, katanya, Kanwil VII Denpasar merupakan salah satu kanwil terbesar ketiga di Indonesia setelah Surabaya dan Makassar. “JUmlah nasabah aktif di Kanwil VII Denpasar sekitar 1 juta orang dan 4 juta nasabah corporate,” katanya.
Salah satu program yang akan dilakukan berupa memangkas kepastian kredit maupun produk gadai dari 3 hari menjadi 2 atau satu hari. “Ini kami akan lakukan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada pelaku UMKM,” tegasnya.
Saat ini, ujanya, aset Pegadaian Kanwil VII Denpasar menembus Rp 6,5 triliun. “Hingga akhir 2022, kami menargetkan aset bisa mencapai Rp 7 triliun,” ujarnya sembari menambahkan, produk yang diminati masyarakat yakni produk gadai, kredit-kredit mikro serta investasi berupa tabungan emas. (sar/bvn)