Beranda Ekonomi Populasi Ayam Buras Badung Merosot Tajam

Populasi Ayam Buras Badung Merosot Tajam

Hosting Indonesia
MANGUPURA (BALIVIRALNEWS) –
Populasi ayam Bukan Ras (Buras) di Badung merosot tajam. Pada 2017 tercatat 507.424 ekor. Sementara pada 2018 hanya 258.552 ekor. Artinya ada penurunan 248.872 ekor atau 49 persen.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Putu Oka Swadiana, Jumat (29/3) mengatakan, merosotnya populasi hingga separo akibat beberapa faktor. Misalnya, kata dia alih fungsi lahan. Selain itu, jumlah kelahiran, kematian, pemotongan, pemasukan, dan pengeluaran. Tak kalah penting, minat dan kemampuan peternak dalam mengembangkan usahanya. “Populasi ayam buras memang menurut tajam. Ini karena beberapa faktor. Misalnya daerah Kuta Selatan yang dulunya cukup banyak peternakan, kini dialihfungsikan untuk akomodasi pariwisata,” ungkapnya.
Demikian pula di Kecamatan Mengwi, lanjut Kadis Perikanan ini, peternak juga banyak yang menyudahi usahanya. Alhasil, populasi ayam buras dari daerah ini juga merosot. “Berdasarkan data total seluruh Badung, penurunannya mencapai 49 persen,” jelasnya.
Meski begitu, Oka Swadiana menerangkan, populasi ayam petelor dan pedaging justru meningkat. Berdasarkan data pihaknya, pada 2017 populasi ayam ras petelor tercatat 116.181 ekor. Sementara pada 2018 menjadi 132.497 ekor. Artinya ada penambahan 16. 296 ekor atau naik 14 persen. Sementara ayam ras pedaging, kata dia naik 15 persen dari 611. 503 ekor pada 2017 menjadi 703.962 ekor pada 2018. “Jadi di satu sisi ayam buras populasinya berkurang, di sisi lain ayam petelor dan pedaging justru meningkat,” terangnya.
Pejabat asal Kerobokan ini melanjutkan, khusus ayam petelur, Pemkab Badung juga sudah membuat percontohan. Ada dua kelompok yang digerakkan. Pertama, Kelompok Ternak Giri Landuh Sari Banjar Pelaga, Desa Pelaga, Petang dengan populasi 40.704 ekor. Sementara yang kedua, Kelompok Ternak Manuk Sari Banjar Kauh, Desa Getasan, Petang sejumlah 13.992 ekor ayam petelur. “Pengembangan ayam petelur ini dalam rangka peningkatan produksi telur di Kabupaten Badung,” ujarnya.
Pasalnya, kata dia, kebutuhan telur di ‘Gumi Keris’ cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Litbang Badung, kebutuhan telur untuk konsumsi masyarakat dan wisatawan 464.172 butir perhari. “Sedangkan produksi berdasarkan data UPT kami di Kecamatan baru mampu menyentuh angka 90. 148 butir perhari. Jadi pengembangan agribisnis ayam petelur ini sangat potensial,” tandasnya.
Edite by Wes Arimbawa
Baca Juga  Pascadirumahkan, Arya Mencoba Buka Usaha "Hegnel Coffee" di Desa
Hosting Indonesia
Artikel sebelumyaPemkab Badung Bhakti Penganyaran di Pura Penataran Agung Besakih
Artikel berikutnyaKelengkapan Dokumen Ayam akan Diperketat